Berita Ciamis, galuh.id – Puluhan unit motor dan ribuan ton beras diserahkan oleh Bupati Ciamis Jawa Barat, Dr. H. Herdiat.

Penyerahan bantuan motor dan beras oleh Bupati Ciamis pada kegiatan peringatan malam Nuzulul Qur,an di Masjid Agung Ciamis, Kamis (13/4/2023).

Pada kesempatan tersebut Bupati Herdiat menyerahkan 5.993 ton beras untuk 199.757 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berasal dari Badan Pangan Nasional (BPN).

Selain beras, Herdiat juga membagikan 28 unit sepeda Motor untuk mempercepat kerja petugas Dewan Pimpinan Masjid (DMI).

Menurut Herdiat, bantuan beras itu merupakan program dari pemerintah pusan melalui BPN untuk mengatasi krisis pangan.

“Beras ini dari BPN, untuk mengatasi krisis pangan nasional untuk 199.757 KPM, dan masing-masing akan menerima beras sebanyak 10 kg,” jelasnya.

Sedangkan 28 unit sepeda motor merupakan bantuan hibah untuk para pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kecamatan se-Kabupaten Ciamis.

Bantuan Puluhan Unit Motor Bukti Pemkab Ciamis Memperhatikan Keberpihakan pada Agama
Kemudian bantuan hibah puluhan unit motor itu menurut Herdiat, sebagai bukti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis memperhatikan keberpihakan kepada agama.

“Pemkab Ciamis benar-benar memperhatikan keberpihakan kepada agama, bantuan motor agar para petugas DMI di kecamatan bisa memaksimalkan pelayanan takmir masjid di wilayahnya,” ungkapnya.

Herdiat juga menegaskan, penyaluran beras harus betul-betul diawasi jangan sampai salah sasaran, KPM harus benar-benar keluarga yang berhak untuk menerimanya.

Sehingga, Herdiat meminta agar pihak keamanan, Dinas Sosial, Organisasi Perangkat Daerah dan camat harus mengawal pemberian bantuan beras tersebut secara ketat.

“Saya sangat memohon bantuannya agar penyaluran beras ini tepat sasaran, sampai kepada keluarga yang berhak menerimanya,” pinta Herdiat.

Selain itu, Herdiat juga mengingatkan untuk memantau kualitas dari beras tersebut yaitu harus memiliki kualitas yang baik.

Pada Rakor tersebut, Herdiat juga membahas tentang Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio kepada anak usia 0-59 bulan di Posyandu masing-masing.

“Jabar mengalami kejadian luar biasa meningkatnya penyakit polio, penyakit ini sangat berbahaya dapat menular akibatnya anak akan mengalami kelumpuhan,” jelasnya.

Sehingga Herdiat mengajak untuk anak-anak usia tertentu melakukan vaksin Polio terlebih penyakit tersebut sangat sulit untuk disembuhkan.(GaluhId/Ardiansyah)

Sumber : galuh.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *