Berita Ciamis, galuh.id – Pelita Intan Muda Ciamis & Pangandaran menggelar Brand Closing Train to School di Aula Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis, Jawa Barat, Senin (29/01/2024).
Plt. Kepala Disdik Ciamis H. Wasdi sekaligus Asda 1, mengapresiasi kegiatan bertema Membangun Karakter Unggul melalui Literasi di Era Digital tersebut.
“Atas nama Pemkab Ciamis saya mengapresiasi, karena kegiatan ini merupakan rasa peduli mahasiswa kepada siswa siswi sekolah,” ujarnya.
Wasdi menyampaikan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Ciamis mencapai angka 8.09 dan sudah melampaui target.
“Jadi RLS itu di usia 25 tahun ke atas yang berada di S3, S2, dan S1. Kemudian di rata-ratakan dengan lama pendidikan masyarakat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Wasdi mengatakan bahwa masih ada orang tua yang mungkin belum tamat sekolah, sehingga RLS di Ciamis berada di angka 8.09.
“Kita punya strategi yaitu pendidikan pemerataan ada paket B dan C, namun angka harapan sekolah kita tertinggi di Jawa Barat,” katanya.
Wasdi menyampaikan, strategi lain untuk meningkatkan RLS adalah mendorong orang tua agar anaknya berkuliah.
Disdik Ciamis Dorong Pendidikan Hingga Jenjang Lebih Tinggi
Selain itu juga mendorong guru-guru untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi.
Wasdi berpesan khususnya kepada para remaja agar sekolah sampai maksimal, jangan hanya sampai S1, tetapi sampai ke jenjang yang tinggi.
“Memang ini bukan hal yang ringan, tetapi harus kita lakukan karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama,” tuturnya.
“Kegiatan ini juga merupakan salah satu langkah yang cerdas akan kepedulian kepada pendidikan,” sambungnya.
Ketua Pelaksana, Muhamad Rifqi Mustofa menyampaikan ada 2 pembahasan dalam kegiatan tersebut yaitu permasalahan isu literasi dan permasalahan pendidikan.
“Literasi secara umum, Indonesia masih berada di peringkat terendah di dunia. Tentunya ini menjadi tugas kita semua untuk meningkatkannyai,” ujarnya.
Rifqi mengatakan, dalam permasalahan dunia pendidikan di Ciamis, pihaknya mengambil sumber dari LMS dan RLS.
“Di beberapa sekolah kami inisiatif memberikan cara akses dan pemberitahuan pendaftaran masuk ke perguruan tinggi,” katanya.
“Banyak anak yang mendapat larangan kuliah oleh orang tuanya, memang kuliah tidak menjanjikan kesuksesan, tetapi dengan kuliah kita memiliki peluang yang besar,” imbuhnya. (GaluhID/Tegar)
Editor : Evi
Sumber : galuh.id