Berita Ciamis, galuh.id – Bupati Ciamis H. Herdiat Sunarya menghadiri workshop guru tentang penyusunan soal asesmen pembelajaran di lingkungan Dinas Pendidikan tahun 2023.

Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Auditorium K.H. Ahmad Dahlan STIKes Muhammadiyah Ciamis, Jawa Barat, Selasa (08/08/2023).

Bupati Ciamis Herdiat dalam sambutannya mengaku sangat bahagia dan bangga bisa bersilaturahmi dengan para guru di Kabupaten Ciamis.

“Ini satu kesempatan untuk saya bertatap muka langsung dan kita dapat berdialog. Tapi karena agenda saya sangat padat hari ini, jadi nanti kapan-kapan kita bisa berbicara dengan santai dan fokus,” ujarnya.

Herdiat juga mengucapkan selamat kepada para guru atas pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Ciamis.

Kata Herdiat, pegawai PPPK mempunyai tupoksi yang sama dengan para ASN. Tetapi yang menjadi problem adalah kesejahteraan.

“Kesejahteraannya jauh berbeda dengan ASN, ini yang menjadi beban pikiran saya. Karena bagaimanapun PPPK setara dengan ASN. Tetapi ada komanya yaitu dengan perjanjian kontrak, itu yg menjadi beban saya,” ucapnya.

Herdiat menegaskan bahwa ia satu-satunya bupati yang paling komitmen memperjuangkan nasib PPPK karena sudah menjadi kewajibannya.

Kata Herdiat, PPPK tenaganya digunakan dan diperas sementara kesejahteraannya sebatas UMK, bahkan hampir tidak ada tunjangan. Dan paling memprihatinkan yaitu perpanjang klausul setiap tahun.

“Bapak ibu mau bagaimana fokus bekerja. Januari sampai Oktober bisa fokus kerja. Tetapi sebulan atau dua bulan menjelang memperpanjang kontrak menjadi pikiran, yaitu apakah kontraknya lanjut atau tidak,” ucapnya.

Bupati Ciamis Sampaikan Permintaan ke Pemerintah Pusat
Ia pun telah berkonsultasi ke pemerintah pusat meminta agar PPPK dapat sampai batas usia pensiun, meskipun kondisi APBD Ciamis sedang tidak baik-baik saja.

Herdiat mengatakan, Ciamis defisit luar biasa karena setiap tahun harus mengeluarkan anggaran.

“Walaupun gaji PPPK sebatas UMK, tetapi kalau kalkulasikan semua sangat besar yaitu Rp. 170 miliar APBD harus memberikan honor bapak ibu sekalian dalam kondisi terbatas,” katanya.

Kendati demikian, Herdiat mengucapkan terima kasih dan bangga kepada seluruh pegawai lingkup Pemkab Ciamis, baik ASN maupun PPPK, karena dalam segala keterbatasan tidak mengurangi kinerja.

Herdiat juga mengungkapkan, ada sekolah di Ciamis yang ASN nya hanya satu orang yakni kepala sekolahnya. Sedangkan guru-guru lainnya tenaga honorer.

“Kita punya target di tahun 2045 menciptakan generasi emas. Kalau SDM terutama guru tidak ada, maka tidak mungkin target itu bisa tercapai dan terwujud,” jelasnya.

Dengan segala keterbatasan kata Herdiat, jajaran Pemerintah Kabupaten Ciamis meminta formasi guru dan tenaga kesehatan ditambah.

Workshop Guru Tingkatkan Kualitas Guru PPPK Ciamis
Ia menuturkan, di dalam Undang-undang Dasar itu 10 persen harus dikeluarkan dari APBD untuk kesehatan dan pendidikan.

Sedangkan Kabupaten Ciamis sudah 34 persen menganggarkan kesehatan dan pendidikan sudah melebihi ketentuan.

“Hal tersebut kita lakukan karena kita semua menyadari betapa pentingnya kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat,” katanya.

“Mudah-mudahan bapak ibu semua tetap semangat untuk mengabdi kepada Kabupaten Ciamis,” sambungnya.

Lebih lanjut Herdiat menyebutkan 6 kunci sukses menjadi pegawai yang profesional. Antara lain harus mempunyai akhlak dan mental yang baik serta harus mempunyai visi.

Selain itu harus mempunyai rasa kasih sayang, dapat menjadi suri tauladan yang baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat.

Kemudian harus mempunyai semangat juang dan tidak boleh menyerah dengan keadaan serta rela berkorban waktu, tenaga dan pikiran.

Herdiat juga berpesan kepada para pegawai PPPK agar bersikap netral menjelang tahun politik.

Pegawai PPPK mempunyai hak pilih tetapi mempunyai tugas mengayomi masyarakat. Jadi, harus bersikap netral dan jangan ikut ikutan politik praktis.

“Mudah-mudahan pesta demokrasi ini bisa kita nikmati dengan bergembira dan bahagia, dan tidak terjadi perpecahan,” ujarnya.

Herdiat menegaskan saat ini ia sedang fokus bekerja sebagai Bupati Ciamis hingga April 2024. Ia pun tidak berpikir untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Saya ingin fokus bekerja saja, masa kerja saya sebagai Bupati hingga April 2024. Saya ingin memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Herdiat juga menyampaikan bahwa pengabdiannya sudah cukup dan mengingat usianya sudah tua.

“Saya kira pengabdian saya sudah cukup. Mengingat usia juga sudah tua, saya ingin memanfaatkan sisa hidup ini untuk anak dan cucu. Jadi bapak ibu semua tidak usah kampanye,” imbuhnya.

Sekretaris Disdik Ciamis Endang Kuswana mengatakan, tujuan workshop guru ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Kabupaten Ciamis

Untuk mendidik dan meningkatkan mental spiritual tenaga pendidik, meningkatkan disiplin khususnya pegawai PPPK.

“Dan dengan adanya workshop ini menciptakan belajar yang menyenangkan. Mudah-mudahan pendidik di Ciamis semakin maju dan berkualitas,” ucapnya.

Dr. H. Idris Apandi Widyaprada Ahli Madya penulis 1037 artikel san 54 judul buku menjadi narasumber di workshop tersebut. Turut hadir 400 pegawai PPPK se-Kabupaten Ciamis. (GaluhID/Tegar)

Sumber : galuh.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *