Kabupaten Ciamis, analisaglobal.com — Memasuki musim penghujan, tentunya banyak penyebaran virus-virus yang disebabkan oleh nyamuk yang berdampak pada kesehatan akibat terjangkit virus aedes aegypti.
Penyebaran nyamuk pembawa virus tersebut akan meningkat disaat musim penghujan tiba yang diakibatkan oleh banyaknya genangan air hujan di wadah wadah yang menyimpan air hujan.
dr. Bayu Yudiawan Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ciamis menuturkan, untuk mewaspadai pembiakan vektor vektor nyamuk dimusim penghujan yang menyebarkan bibit penyakit, dalam hal ini beberapa hal yang harus di waspadai adalah perkembangbiakan vektor nyamuk, di mana nyamuk merupakan vektor dari penyakit beberapa virus yang bisa menyebarkan proses tersebut kepada manusia termasuk diantaranya virus dengue yang sering kita kenal dengan demam tinggi, tuturnya, Jum’at. (08/12/2023)
Ia juga menjelaskan, demam berdarah dengue DBD ini harus diketahui bahwa ketika musim penghujan kondisi lingkungan sangat memadai untuk perkembangbiakan nyamuk ini, otomatis nyamuk ini komunitasnya atau koloninya makin banyak dan potensi untuk membawa virus dengue ini dan menyebarkan melalui gigitan ke manusia sebagai Inang itu makin tinggi otomatis peningkatan insiden atau kejadian penyakit demam berdarah, jelasnya.
dr. Bayu Yudiawan Himbau Masyarakat Agar Meningkatkan 3M Plus
“Saya menghimbau kepada masyarakat agar jangan sampai perkembangbiakan nyamuk terutama untuk penyakit virus dengue ini adalah aedes aegypti tidak terkendali,” imbaunya.
Dirinya juga menambahkan, Kunci utamanya adalah tetap dengan meningkatkan kewaspadaan melalui 3M plus pemberantasan sarang nyamuk, menutup, menguras, mengubur dan selalu memakai obat atau memakai anti nyamuk, imbuhnya.
Selain itu juga, dr Bayu Yudiawan menjelaskan terkait dengan bakteri wolbachia adalah bakteri alami yang ada di dalam tubuh beberapa serangga seperti lalat buah, kupu-kupu dan ngengat.
“Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel serangga karena tidak memiliki mekanisme untuk mereplikasi dirinya sendiri tanpa bantuan serangga sebagai inangnya,” jelasnya.
Disamping itu juga, dr Bayu Yudiawan mengatakan, salah satu inovasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan penularan dengue adalah dengan menerapkan teknologi nyamuk ber-wolbachia, katanya.
“Teknologi ini pada prinsipnya memanfaatkan bakteri alami Wolbachia yang banyak ditemukan pada 60% serangga. Bakteri itu selanjutnya dimasukkan dalam nyamuk aedes aegypti, hingga menetas dan menghasilkan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia. Dengan demikian, perlahan populasi aedes aegypti berkurang dan berganti menjadi nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia,” terangnya. (Dods)
Sumber : analisaglobal.com